Fotografi adalah salah satu hobi yang banyak diminati oleh orang-orang di zaman modern ini. Dengan adanya kamera digital, smartphone, dan media sosial, banyak orang yang tertarik untuk mengabadikan momen-momen indah dalam bentuk foto. Namun, tidak semua orang bisa menjadi fotografer yang profesional dan berkualitas. Ada beberapa hal yang harus dipelajari dan dilakukan oleh fotografer pemula agar bisa menghasilkan foto-foto yang menarik dan bermakna.
Dalam artikel ini, Iepbergsma akan memberikan beberapa cara menjadi fotografer pemula yang profesional dan berkualitas hingga dapat bekerja pada bidang ini. Kami juga akan memberikan beberapa contoh portofolio dan bisnis fotografi yang bisa kamu tiru atau jadikan inspirasi. Simak terus artikel ini sampai habis, ya!
Cara Menjadi Fotografer Pemula
1. Pelajari Teknik Dasar Fotografi
Sebelum kamu mulai memotret, ada baiknya kamu mempelajari terlebih dahulu teknik dasar fotografi yang meliputi:
- Pencahayaan: Pencahayaan adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas foto. Kamu harus bisa mengatur kualitas, intensitas, arah, dan sumber cahaya agar foto kamu terlihat jelas, tajam, dan dramatis. Kamu juga harus bisa membedakan antara cahaya alami dan buatan, serta cahaya hangat dan dingin.
- Komposisi: Komposisi adalah cara kamu menyusun objek-objek dalam frame foto agar terlihat menarik dan seimbang. Ada beberapa aturan komposisi yang bisa kamu pelajari, seperti rule of thirds, golden ratio, leading lines, negative space, framing, dan lain-lain.
- Angle: Angle adalah sudut pandang pengambilan foto yang bisa memberikan kesan berbeda pada objek. Ada beberapa jenis angle yang populer dalam fotografi, seperti low angle, high angle, eye level, bird eye view, dan frog eye view. Kamu harus bisa memilih angle yang sesuai dengan tujuan dan pesan foto kamu.
- Shooting mode: Shooting mode adalah pilihan pengaturan kamera yang bisa kamu gunakan untuk mengontrol berbagai aspek foto, seperti aperture, shutter speed, ISO, white balance, dan lain-lain. Ada beberapa jenis shooting mode yang umum digunakan dalam fotografi, seperti program mode, aperture priority mode, shutter priority mode, manual mode, dan full-auto mode. Kamu harus bisa memahami fungsi dan kelebihan masing-masing mode agar bisa menghasilkan foto sesuai keinginan.
2. Kenali Fitur-Fitur Kamera Kamu
Setelah kamu mempelajari teknik dasar fotografi, langkah selanjutnya adalah mengenal fitur-fitur kamera kamu. Setiap kamera memiliki fitur-fitur menarik yang bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan kamu dalam memotret. Beberapa fitur kamera yang perlu kamu ketahui antara lain:
- Lens: Lensa adalah bagian kamera yang berfungsi untuk menangkap cahaya dan membentuk gambar pada sensor. Lensa memiliki beberapa karakteristik yang perlu kamu perhatikan, seperti focal length (panjang fokus), aperture (bukaan lensa), zoom (perbesaran), dan distortion (penyimpangan bentuk). Kamu harus bisa memilih lensa yang sesuai dengan jenis foto yang ingin kamu ambil.
- Sensor: Sensor adalah bagian kamera yang berfungsi untuk mengubah cahaya menjadi sinyal elektronik yang nantinya akan disimpan sebagai file foto. Sensor memiliki beberapa karakteristik yang perlu kamu perhatikan, seperti size (ukuran), resolution (resolusi), dynamic range (rentang dinamis), noise (derau), dan color depth (kedalaman warna). Kamu harus bisa memilih kamera dengan sensor yang sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu.
- Flash: Flash adalah alat bantu pencahayaan yang berfungsi untuk memberikan cahaya tambahan pada objek saat kondisi kurang cahaya. Flash memiliki beberapa karakteristik yang perlu kamu perhatikan, seperti power (kekuatan), sync speed (kecepatan sinkronisasi), recycle time (waktu pengisian ulang), dan mode (mode). Kamu harus bisa memilih flash yang sesuai dengan situasi dan efek yang ingin kamu buat.
- Filter: Filter adalah alat bantu yang berfungsi untuk mengubah sifat cahaya yang masuk ke lensa. Filter memiliki beberapa jenis yang perlu kamu ketahui, seperti UV filter (untuk melindungi lensa dari sinar UV), polarizer filter (untuk mengurangi pantulan cahaya dan meningkatkan kontras), ND filter (untuk mengurangi intensitas cahaya dan memungkinkan penggunaan shutter speed lambat), dan color filter (untuk mengubah warna cahaya). Kamu harus bisa memilih filter yang sesuai dengan efek yang ingin kamu buat.
3. Latih Skill Kamu dengan Rutin Berlatih
Setelah kamu mengenal teknik dasar fotografi dan fitur-fitur kamera kamu, langkah selanjutnya adalah melatih skill kamu dengan rutin berlatih. Tidak ada cara lain untuk menjadi fotografer yang profesional dan berkualitas selain dengan terus berlatih dan belajar dari pengalaman. Berikut adalah beberapa tips untuk melatih skill fotografi kamu:
- Berani bereksperimen: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dalam fotografi, seperti menggunakan teknik-teknik yang belum pernah kamu coba, memotret objek-objek yang berbeda, atau mengambil foto dari sudut-sudut yang unik. Dengan bereksperimen, kamu bisa menemukan gaya dan preferensi kamu sendiri dalam fotografi.
- Mintalah feedback: Jangan ragu untuk meminta feedback atau masukan dari orang-orang yang lebih berpengalaman atau ahli di bidang fotografi, seperti teman, mentor, atau komunitas. Dengan mendapatkan feedback, kamu bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan foto-foto kamu, serta cara-cara untuk memperbaikinya.
- Evaluasi hasil foto: Setelah memotret, jangan lupa untuk mengevaluasi hasil foto-foto kamu. Perhatikan aspek-aspek seperti pencahayaan, komposisi, angle, fokus, warna, dan lain-lain. Bandingkan foto-foto kamu dengan foto-foto orang lain yang memiliki tema atau objek yang sama. Cari tahu apa yang membuat foto-foto kamu menarik atau kurang menarik.
- Belajar dari sumber-sumber terpercaya: Selain berlatih secara langsung, kamu juga bisa belajar fotografi dari sumber-sumber terpercaya, seperti buku, majalah, website, blog, video, podcast, kursus online, atau workshop. Dengan belajar dari sumber-sumber terpercaya, kamu bisa mendapatkan ilmu dan inspirasi yang bermanfaat untuk meningkatkan skill fotografi kamu.
4. Buat Portofolio Terbaik Kamu
Setelah kamu melatih skill fotografi kamu dengan rutin berlatih, langkah selanjutnya adalah membuat portofolio terbaik kamu. Portofolio adalah kumpulan foto-foto terbaik yang menunjukkan kemampuan dan gaya kamu sebagai fotografer. Portofolio sangat penting untuk membangun reputasi dan kredibilitas kamu di mata klien atau pemberi kerja potensial. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat portofolio terbaik kamu:
- Pilih foto-foto terbaik: Jangan sembarangan memasukkan foto-foto ke dalam portofolio kamu. Pilihlah foto-foto terbaik yang memiliki kualitas teknis dan artistik tinggi. Foto-foto terbaik adalah foto-foto yang jelas, tajam, seimbang, fokus, dan bermakna.
- Sesuaikan dengan tema atau niche: Sesuaikan foto-foto yang kamu pilih dengan tema atau niche yang ingin kamu tampilkan dalam portofolio kamu. Misalnya, jika kamu ingin menunjukkan kemampuan kamu dalam fotografi landscape, maka pilihlah foto-foto landscape yang menakjubkan. Jika kamu ingin menunjukkan kemampuan kamu dalam fotografi potret, maka pilihlah foto-foto potret yang menarik.
- Urutkan secara logis: Urutkan foto-foto dalam portofolio kamu secara logis agar mudah dipahami oleh orang yang melihatnya. Kamu bisa mengurutkan foto-foto berdasarkan kronologi, genre, tema, warna, mood, atau kriteria lain yang sesuai. Jangan lupa untuk memberikan judul dan deskripsi singkat untuk setiap foto.
- Tampilkan dalam format yang menarik: Tampilkan portofolio kamu dalam format yang menarik dan profesional. Kamu bisa menggunakan media cetak, digital, atau online untuk menampilkan portofolio kamu. Pastikan format yang kamu pilih sesuai dengan tujuan dan target audiens kamu. Misalnya, jika kamu ingin menawarkan jasa fotografi pernikahan, maka kamu bisa menggunakan album foto cetak yang elegan. Jika kamu ingin menawarkan jasa fotografi produk, maka kamu bisa menggunakan website atau blog yang dinamis.
- Perbarui secara berkala: Perbarui portofolio kamu secara berkala dengan menambahkan foto-foto terbaru yang lebih baik dan lebih relevan. Jangan biarkan portofolio kamu menjadi ketinggalan zaman atau monoton. Tunjukkan bahwa kamu adalah fotografer yang aktif dan selalu berkembang.